Tandiyo Rahayu Merasakan Sendiri Bahwa Peran Orangtua Sangat Dominan dalam Membentuk Kebiasaan Anak Berolahraga

Jakarta: Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga terus berupaya untuk mengajak masyarakat untuk menjadikan olahraga sebagai gaya hidup. Pernahkah kita berpikir siapa sebenarnya yang berperan besar untuk membentuk kebiasaan berolahraga selain pemerintah?

Tandiyo Rahayu Merasakan Sendiri Bahwa Peran Orangtua Sangat Dominan dalam Membentuk Kebiasaan Anak Berolahraga Kepala Bidang Penghargaan Olahraga, Ahmad Arsani (pojok kiri), Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga, Raden Isnanta (tengah kiri) dan Sekretaris Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga, Suryati (pojok kanan) berfoto bersama pada saat penyerahan penghargaan kepada

Jakarta: Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga terus berupaya untuk mengajak masyarakat untuk menjadikan olahraga sebagai gaya hidup. Pernahkah kita berpikir siapa sebenarnya yang berperan besar untuk membentuk kebiasaan berolahraga selain pemerintah?

Tandiyo Rahayu, Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, penerima penghargaan olahraga dari Kementerian Pemuda dan Olahraga mengatakan bahwa berdasarkan pengalamannya, orangtua-lah yang memiliki peran besar dalam membentuk kebiasaan anak dalam berolahraga. “Peran orangtua-lah yang dominan dalam membentuk kebiasaan Saya dalam berolahraga. Saya sudah gemar berolahraga sejak SMP. Pada tahun 1979 orangtua Saya mendukung Saya untuk kuliah di jurusan keolahragaan, jarang lho orangtua yang bisa seperti itu di tahun segitu", ucap Tandiyo mengenang alasannya dulu bisa berkecimpung di dunia olahraga saat menerima penghargaan olahraga di ruang kerja Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga pada Jumat (7/1).

Kementerian Pemuda dan Olahraga memberikan penghargaan kepada pelaku olahraga berprestasi kategori akademisi kepada tahun 2021 lalu. Penghargaan tersebut diberikan oleh pemerintah kepada insan olahraga yang telah berkontribusi terhadap prestasi olahraga di Indonesia.

Sebagai akademisi, kiprah Tandiyo dalam upaya pencapaian prestasi olahraga di Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Namanya dikenal sejak Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) mencatat Prof. Dr. Tandiyo Rahayu, M.Pd., masuk dalam buku rekornya sebagai ‘Kartini’ atau perempuan pertama bergelar Doktor Bidang Ilmu Keolahragaan.

Menginjak usia 61 tahun, Tandiyo masih rutin berolahraga setiap hari. “Saya jalan kaki setiap pagi minimal 30 menit”, ucapnya.

BAGIKAN :
PELAYANAN