Olahraga Adalah Investasi, Pembudayaan Olahraga Harus Menjadi Perhatian Semua Pihak

Tujuan olahraga tidak hanya untuk prestasi, melainkan juga untuk kebugaran, kesehatan, sosial dan ekonomi. Demikian pernyataan Sekretaris Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora RI Suyadi, dalam pemaparan materi pada saat menjadi narasumber kegiatan Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Penyediaan Data dan Informasi Sektoral Olahraga di Jambi.

Olahraga Adalah Investasi, Pembudayaan Olahraga Harus Menjadi Perhatian Semua Pihak Sekretaris Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora RI Suyadi saat menjadi narasumber kegiatan Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Penyediaan Data dan Informasi Sektoral Olahraga di Jambi (Dok. AS)

Jambi: Tujuan olahraga tidak hanya untuk prestasi, melainkan juga untuk kebugaran, kesehatan, sosial dan ekonomi. Demikian pernyataan Sekretaris Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora RI Suyadi, dalam pemaparan materi saat menjadi narasumber kegiatan Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Penyediaan Data dan Informasi Sektoral Olahraga di Jambi.

“Pembangunan keolahragaan pada Undang-undang keolahragaan, tidak hanya menyasar pada peningkatan prestasi namun juga memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran,” ujar Suyadi saat menyampaikan materi pada Kamis, 8 Juni 2023 di Shang Ratu Hotel, Kota Jambi.

Suyadi menambahkan olahraga menjadi elemen penting dalam menjaga kebugaran, “Olahraga berkontribusi pada Kesehatan dan kebugaran, olahraga mengajarkan itu, dengan berolahraga kita memilki daya tahan yang baik,” Imbuhnya.

Jika berbicara mengenai pengembangan dan pengelolaan keolahragaan, maka tentu akan mengarah pada capaian kualitas kesehatan dan kebugaran masyarakat kedepannya, berkaca pada data Sport Development Index (SDI) tahun 2022 sendiri, tingkat kebugaran masyarakat Indonesia hanya 0,194%, dan tingkat Kesehatannya di 0,425%.

Jambi sendiri berdasarkan data SDI tahun 2022 berada pada urutan ke 14, “Secara nasional pada tahun 2022 angka SDI kita rata-rata berada di 30,9%, dan Provinsi Jambi berada diatas rata rata nasional di angka 32,38%,” ungkap Suyadi.

Selain itu Suyadi juga membahas mengenai besarnya anggaran yang dipakai untuk membiayai pelayanan kesehatan, yang sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk pencegahan lebih dini dengan pembudayaan olahraga.

“Berdasarkan data dari Biaya Manfaat tahun 2022, anggaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) mencapai 24 Triliun, 12 Triliun diantaranya merupakan biaya pelayanan Kesehatan penyakit jantung, padahal salah satu kunci pencegahannya adalah dengan berolahraga, bayangkan bila seperempat saja dari biaya pelayanan Kesehatan tersebut bisa dialihkan untuk pembudayaan olahraga” ujar Suyadi.

Menurutnya itu semua adalah bagian dari pembudayaan olahraga non prestasi, yang kontribusinya berbeda dengan olahraga prestasi. Dimana secara faktual sangat berdampak pada kehidupan keseharian.
"Itu adalah beberapa kilasan yang coba kami sampaikan mengenai dampak olahraga, yang kemudian kita potret menggunakan metodologi SDI, yang kita ambil menggunakan 9 dimensi dari dampak keolahragaan, yang nantinya dalam jangka Panjang akan berimplikasi, salah satunya bagi sektor kesehatan dan kebugaran masyarakat,” ujar Suyadi.

Terakhir Suyadi berharap pembudayaan olahraga tetap menjadi fokus bersama, tidak hanya pemerintah tetapi juga seluruh elemen masyarakat, "Olahraga harus dipandang sebagai sebuah investasi, termasuk pembudayaan olahraga. Kita berharap seterusnya kita tetap mengusung pembudayaan olahraga agar lebih berdampak pada masyarakat,” harapnya.

Tidak hanya dihadiri oleh seluruh dinas pemuda dan olahraga kabupaten dan kota di Provinsi Jambi, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jambi pun turut serta mengikuti Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Penyediaan Data dan Informasi Sektoral Olahraga Pemerintah Provinsi Jambi, yang berlangsung sejak tanggal 7 hingga 9 Juni 2023. (AS)

BAGIKAN :
PELAYANAN