Tingkatkan kualitas SDM Pembina Olahraga Disabilitas, Kemenpora Gelar Pelatihan Bagi Para Guru SLB dan Organisasi Disabilitas Se-Jawa Barat

Bandung. Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia menggelar pelatihan SDM Pembina Olahraga Disabilitas. Pelatihan ini ditujukan bagi para guru Sekolah Luar Biasa (SLB) dan guru sekolah Inklusi yang berlangsung di El Hotel Royal, Bandung, Jawa Barat.

Tingkatkan kualitas SDM Pembina Olahraga Disabilitas, Kemenpora Gelar Pelatihan Bagi Para Guru SLB dan Organisasi Disabilitas Se-Jawa Barat

BANDUNG. Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia menggelar pelatihan SDM Pembina Olahraga Disabilitas. Pelatihan ini ditujukan bagi para guru Sekolah Luar Biasa (SLB) dan guru sekolah Inklusi yang berlangsung di El Hotel Royal, Bandung, Jawa Barat.

SDM pembina olahraga disabilitas memegang peranan penting dalam meningkatkan partisipasi dan kebugaran para penyandang disabilitas. Banyaknya SDM pembina di SLB, sekolah inklusi dan organisasi disabilitas yang tidak berasal dari latar belakang pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan salah satu hambatan pengembangan olahraga disabilitas. Dengan demikian perlu adanya pelatihan bagi SDM pembina olahraga disabilitas untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan dan kompetensi.

Mewakili Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga, acara dibuka oleh Asisten Deputi Pengembangan Olahraga Tradisional dan Layanan Khusus, Aris Subiyono pada Sabtu (12/06). “Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan dan kompetensi pembina olahraga disabilitas dalam rangka mengajar, mengajak dan ikut mengkampanyekan serta mengembangkan olahraga disabilitas dikalangan sekolah (siswa SLB dan sekolah Inklusi) serta organisasi disabilitas” ujar Aris dalam sambutannya. Turut hadir dalam acara ini Dekan FPOK UPI Bandung, Perwakilan Dispora, serta perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Pelatihan yang berlangsung pada 12-13 Juni 2021 ini diikuti oleh 108 peserta yang berasal dari guru SLB dan guru Inklusi se-Jawa Barat serta dari organisasi disabilitas. Acara ini menghadirkan narasumber yang kompeten baik dari unsur akademisi (FPOK UPI) maupun praktisi (organisasi disabilitas).

Melalui acara ini, Aris berharap dapat meningkatkan kualitas para penyandang disabilitas dan bisa melahirkan atlet-atlet disabilitas baru, “Saya berharap acara ini bisa meningkatkan partisipasi dan kebugaran penyandang disabilitas, khususnya yang ada di satuan pendidikan dan masyarakat, serta bisa menghasilkan atlet disabilitas yg berasal dari Sekolah Luar Biasa dan Sekolah Inklusi yg tersebar di seluruh Indonesia” ungkapnya.

BAGIKAN :
PELAYANAN