Asisten Deputi Olahraga Masyarakat Kemenpora: Kemenpora Senantiasa Melakukan Pembinaan untuk Tingkatkan Kesejahteraan Atlet

Asisten Deputi Olahraga Masyarakat Kemenpora, Suryati menyatakan bahwa Kemenpora sebagai leading sector pembangunan keolahragaan senantiasa melakukan pembinaan untuk meningkatkan kesejahteraan atlet.

Asisten Deputi Olahraga Masyarakat Kemenpora: Kemenpora Senantiasa Melakukan Pembinaan untuk Tingkatkan Kesejahteraan Atlet Para peserta Pelatihan Purna Bakti Atlet berfoto bersama narasumber
Kebumen- Asisten Deputi Olahraga Masyarakat Kemenpora, Suryati menyatakan bahwa Kemenpora sebagai leading sector pembangunan keolahragaan senantiasa melakukan pembinaan untuk meningkatkan kesejahteraan atlet.
 
Hal tersebut disampaikan Suryati pada pembukaan Pelatihan Purna Bakti Atlet yang diselenggarakan pada tanggal 22 sd 24 September 2023 di Hotel Mexolie Kebumen, Jawa Tengah.
 
Program ini merupakan salah satu program kemenpora yang bertujuan untuk memberikan motivasi dan ilmu sebanyak-banyaknya kepada purna bakti atlet agar dapat menata hidup lebih baik setelah meninggalkan dunia olahraga.
 
Diikuti oleh sekitar 75 peserta, acara ini menggandeng para narasumber yang kompeten antara lain Praktisi Manajemen Karier, Praktisi Manajemen Keuangan, Pengusaha dan Pengusaha Mantan Atlet.
 
Para atlet berprestasi kerapkali menjadi bahan pemberitaan media nasional karena ironi kehidupan yang dijalani saat telah purna bakti. Hal ini karena beberapa mantan atlet ditemukan dalam keadaan yang memprihatinkan secara ekonomi, bahkan membutuhkan uluran tangan orang lain untuk dapat bertahan hidup.
 
Menjadi tantangan tersendiri bagi Kemenpora, para atlet itu sendiri dan lembaga terkait lainnya untuk dapat membangun karakter dan mendorong atlet untuk dapat mempersiapkan masa depan setelah purna bakti.
 
Di akhir sambutannya, Suryati berpesan agar para peserta bisa mempersiapkan sebaik-baiknya kehidupan setelah purna bakti, termasuk apabila ingin menjadi wirausaha.
 
"Menjadi wirausaha atau tidak menjadi wirausaha, sesungguhnya merupakan pilihan hidup. Tetapi pilihan yang tidak didasari atas pemahaman, pertimbangan dan pengetahuan yang luas dan mendalam mengenai apa yang akan dilakukan" beber Suryati.(tbs)
BAGIKAN :
PELAYANAN