Pelatihan SDM Industri dan Promosi Olahraga yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) resmi dimulai pada 21 Juli 2024 dan akan berlangsung hingga 23 Juli 2024 di Malang.
Malang: Pelatihan SDM Industri dan Promosi Olahraga yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) resmi dimulai pada 21 Juli 2024 dan akan berlangsung hingga 23 Juli 2024 di Malang. Adapun kriteria peserta pelatihan ini mencakup (1) Pengelola klub olahraga; (2) Pengelola UMKM olahraga; (3) Pemilik usaha sarana dan prasarana olahraga; (4) Pengelola wisata olahraga; (5) Pengelola sanggar dan pusat kebugaran; (6) Pengelola atau pemilik usaha jasa keolahragaan; (7) Mahasiswa yang menekuni dan sukses berwirausaha di bidang olahraga; serta (8) Mantan atlet yang sukses dalam berwirausaha di bidang olahraga.
Yayan Rubaeni, Analis Kebijakan Ahli Madya Kemenpora, dalam pembukaan acara menyampaikan pentingnya pengembangan SDM serta kolaborasi di bidang industri olahraga. "Kalau bapak/ibu yang hadir disini saling kolaborasi, industri olahraga pasti jadi lebih baik. Ayo kita belajar terus, disini banyak narasumber yang hebat, kita manfaatkan," ucapnya.
Selama sesi pematerian yang berlangsung pada 22 hingga 23 Juli 2024, para peserta mendapatkan beragam materi yang bermanfaat. Materi ini dirancang untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dalam industri olahraga serta strategi promosi yang efektif. Para peserta sangat antusias mengikuti setiap sesi, mengingat potensi besar yang bisa digali dari sektor ini.
Satrio Guardian Gatot dari PT. Indonesia Muda Kreasi membahas isu dan tantangan dalam penyelenggaraan event olahraga, serta memberikan strategi untuk mengatasi berbagai hambatan dan mewujudkan event olahraga yang sukses dan berkesan.
Selanjutnya, sesi mengenai inovasi dan keberlanjutan produk olahraga disampaikan oleh Arhan Ilham dari PT. Mitra Kreasi Garmen (Mills), yang mengupas bagaimana inovasi dapat menjadi kunci keberlanjutan dan perkembangan industri olahraga.
Terakhir, Yohanes Cahyo Dwi Hartono dari Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menjelaskan peluang dan tantangan dalam pengelolaan sport tourism, menunjukkan bagaimana sport tourism bisa menjadi daya tarik wisata yang menjanjikan sekaligus menghadapi berbagai tantangan.
Pada sesi akhir pelatihan, peserta mempresentasikan profil wirausaha mereka. Setiap peserta berbagi ide inovatif dan profil usaha mereka, menunjukkan semangat tinggi dalam wirausaha. Kegiatan ini tidak hanya memberikan platform untuk berbagi pengalaman tetapi juga memperkuat jaringan dan kolaborasi di antara mereka.
Pelatihan ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi para mantan atlet dan generasi muda untuk terlibat dalam industri olahraga, tidak hanya sebagai peserta tetapi juga sebagai penggerak utama. Dengan dukungan penuh dari Kemenpora dan implementasi UU Keolahragaan, masa depan industri olahraga Indonesia tampak semakin cerah. (Luk/uc/tb)