Peran Indeks Pembangunan Olahraga dalam Pembangunan Nasional

Indeks Pembangunan Olahraga yang selanjutnya disingkat IPO adalah indeks gabungan yang mencerminkan keberhasilan pembangunan keolahragaan.

Peran Indeks Pembangunan Olahraga dalam Pembangunan Nasional Ilustrasi SDI

Indeks Pembangunan Olahraga yang selanjutnya disingkat IPO  adalah indeks gabungan yang mencerminkan keberhasilan pembangunan keolahragaan.

Dalam Permenpora Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengukuran Sport Development Index (SDI/IPO), IPO digunakan untuk memotret  pembangunan olahraga secara nasional. Melalui sembilan dimensi pengukuran yang meliputi; SDM olahraga, ruang terbuka, literasi fisik, partisipasi, kebugaran, perkembangan personal, kesehatan, ekonomi dan performa, IPO memiliki peran yang sangat krusial dalam menyediakan data dukung  sebagai dasar penyusunan kebijakan  keolahragaan.

Dari hasil pengukuran IPO diharapkan nantinya bisa lahir kebijakan pembangunan olahraga yang berbasis data (evidence based policy).

IPO memberikan informasi komperhensif hasil pembangunan olahraga dalam 9 dimensi. Beberapa informasi penting yang dapat dicermati dalam data IPO antara lain:

Tingkat Partisipasi  Olahraga dan Kebugaran Masyarakat
IPO menyajikan indikator tingkat partisipasi olahraga dan kebugaran masyarakat. Masyarakat yang aktif berolahraga cenderung memiliki kesehatan dan kebugaran yang lebih baik. Hal ini juga mendorong kualitas hidup dan produktivitas lebih baik.

Kontribusi Sektor Olahraga Bagi Pertumbuhan Ekonomi
Sektor olahraga dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi melalui pariwisata olahraga, industri perlengkapan olahraga, dan dukungan sponsor. Angka partsipasi olahraga masyarakat yang tinggi menunjukkan potensi besar sektor olahraga yang dapat berkontribusi pada perekonomian nasional.

Efektifivitas Kebijakan Olahraga
Secara umum IPO dapat digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan berbagai kebijakan yang telah diambil di bidang olahraga. Jika IPO menunjukkan peningkatan, berarti kebijakan yang telah diambil berjalan efektif. Sebaliknya, jika IPO stagnan atau menurun, maka perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan dalam kebijakan olahraga.

Hasil pengukuran Indeks Pembangunan Olahraga (IPO) tahun 2023, didapatkan skor sebesar 0,327. Skor tersebut termasuk dalam kategori rendah dalam skala 0-1 (0-0,499 rendah; 0,500-0,799 menengah; 0,800-1 tinggi). Didapatkan pula angka partisipasi masyarakat berolahraga sebesar 25,4% yang mengalami penurunan sebanyak 3% dibandingkan tahun sebelumnya, yakni sebesar 28,4%. Angka tersebut cukup menggambarkan bahwa kondisi pembangunan olahraga di Indonesia masih tergolong memprihatinkan saat ini.

Berkaca dari hasil pengukuran IPO tahun 2023 perlu dilakukan kajian mendalam tentang kebijakan pembangunan olahraga di Indonesia.(nt/tb).

BAGIKAN :
PELAYANAN