Kemenpora Gelar Bimbingan Teknis Pengambilan Data Test Identifikasi Antropometri untuk Tingkatkan Akurasi Data Keolahragaan

Sebagai upaya meningkatkan akurasi data keolahragaan dan mendukung program-program keolahragan nasional, Kemenpora menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengambilan Data Test Identifikasi Antropometri.

Kemenpora Gelar Bimbingan Teknis Pengambilan Data Test Identifikasi Antropometri untuk Tingkatkan Akurasi Data Keolahragaan

Bali: Sebagai upaya meningkatkan akurasi data keolahragaan dan mendukung program-program keolahragan nasional, Kemenpora menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengambilan Data Test Identifikasi Antropometri. Kegiatan ini berlangsung selama  dua hari 12 sd 13 Juni di Ballroom Hotel Hilton, Bali, dan diikuti oleh perwakilan guru SD  yang berasal dari berbagai sekolah dasar kabupaten/kota di Bali.

Antropometri, sebagai salah satu metode pengukuran fisik tubuh manusia, memegang peranan penting dalam pemantauan status fisik dan kesehatan pelajar khususnya usia dini di tingkat dasar. Oleh karena itu, kemampuan guru olahraga dalam melakukan pengambilan data antropometri dengan benar menjadi sangat krusial.

Asisten Deputi Olahraga Pendidikan,  Ferry Hadju saat membuka acara mengatakan, "Dengan lahirnya Perpres No 86 Tahun 2021 tentang DBON, dimana peran olahraga pendidikan sangat penting untuk implementasi dalam membudayakan olahraga pada generasi muda di tingkat sekolah dasar , pengukuran antropometri menjadi program penting dalam data keolahragaan yang sudah kami jalankan dari tahun 2022 untuk mengumpulkan data ini yang dijadikan bahan kebijakan pengembangan keolahragaan pada masa yang akan datang" ujar Fery

Dalam sambutannya, Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali, I Made Tenaya, menekankan pentingnya bimtek ini. “Data antropometri yang akurat merupakan fondasi dari perencanaan program keolahragaan yang efektif. Melalui bimtek ini, kita harapkan guru olahraga di Provinsi Bali mampu mengumpulkan data dengan lebih tepat dan sistematis, sehingga dapat digunakan untuk analisis dan pengambilan keputusan yang lebih baik," lanjut Made.

Beberapa materi penting dalam bimtek adalah teori dasar antropometri, penggunaan alat-alat ukur, hingga praktik langsung pengambilan data. Peserta juga diberikan pelatihan mengenai cara memvalidasi data yang telah diambil untuk memastikan akurasinya.

Salah satu tim ahli, Dr. Nuh Ahmad dari Universitas Negeri Surabaya, menyatakan bahwa pelatihan ini sangat penting. “Dengan adanya DBON dan target dari Kemenpora selalu Pemerintah Pusat yang memiliki target data keolahragaan diharapkan bimtek ini dapat mengahsilkan pengetahuan yang lebih mendalam tentang teknik-teknik pengukuran antropometri dan hasilnya untuk mendapatkan identifikasi potensi potensi atlit masa depan dengan usia 9 - 14 tahun dari daerah di Provinsi Bali", katanya.

Acara ini juga menghadirkan narasumber ahli akademisi olahraga dari Universitas Negeri Semarang dan Universitas Negeri Surabaya yang berpengalaman dalam bidang antropometri. Mereka berbagi pengalaman dan memberikan bimbingan langsung kepada peserta, memastikan setiap peserta memahami dan dapat menerapkan teknik yang diajarkan dengan benar.

Di akhir acara, diadakan sesi tanya jawab dan diskusi untuk membahas tantangan-tantangan yang sering dihadapi dalam pengambilan data antropometri di lapangan. Para peserta juga diajak untuk berbagi pengalaman dan solusi yang telah mereka terapkan di daerah masing-masing.

Dengan adanya Bimbingan Teknis Pengambilan Data Test Identifikasi Antropometri ini, diharapkan kualitas data keolahragaan di Indonesia dapat semakin meningkat, mendukung upaya pemerintah dalam memperbaiki keolahragaan pelajar secara keseluruhan(ad/tbs)

BAGIKAN :
PELAYANAN