Jakarta : (11/06) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga menerima kunjungan dari DPRD Kabupaten Banyuwangi dan Dinas Kepemudaan Olahraga Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Papua Pegunungan. Bertempat di Gedung GBK Arena, kunjungan ini dalam rangka konsultasi terkait pembinaan olahraga dan prasarana olahraga.
Jakarta : (11/06) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga menerima kunjungan dari DPRD Kabupaten Banyuwangi dan Dinas Kepemudaan Olahraga Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Papua Pegunungan. Bertempat di Gedung GBK Arena, kunjungan ini dalam rangka konsultasi terkait pembinaan olahraga dan prasarana olahraga.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banyuwangi, Michael Edi Hariyanto, menyampaikan, “Kami sangat berharap bisa memiliki stadion yang layak untuk meningkatan prestasi olahraga. Kabupaten Banyuwangi sangat berpotensi terhadap prestasi cabang olahraga panahan, tetapi sepak bola juga menjadi olahraga yang banyak diminati oleh masyarakat kami. Untuk itu kami berupaya berkonsultasi terhadap Kemenpora, tentang mekanisme dan prosedur usulan pembangunan gelanggang olahraga.” Ungkap Michael.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Papua Pegunungan, Timotius Naruan, mengatakan, “Pada PON Aceh-Sumut, kami berhasil meraih 7 medali emas dan 2 medali perunggu. Medali-medali ini kami raih dari cabang olahraga paralayang, dayung, angkat besi, catur, dan sepak bola. Papua Pegunungan memiliki potensi atlet yang banyak. Namun, kami tidak memiliki stadion atau gelanggang olahraga. Kami juga ingin mengetahui tentang mekanisme dan prosedur usulan pembangunan stadion.” Ungkap Timotius Naruan.
Menanggapi hal tersebut, perwakilan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Darmo Susilo, selaku Ahli Madya dari Asdep Olahragawan Elit mengatakan, “Syarat utama yang harus dilakukan adalah segera menyusun Desain Olahraga Daerah (DOD), sebagai rencana pembinaan cabang olahraga yang terfokus dan seiring dengan rencana dan target dari DBON. Untuk pembangunan prasarana olahraga, Kemenpora bertindak sebagai pemberi rekomendasi yang akan disampaikan kepada Kementerian PU yang mana berwenang untuk pembangunannya. Lebih lanjut Darmo menyampaikan bahwa “Peningkatan prestasi para atlet dari setiap daerah, tentu akan berujung pada penempatan pelatihan nasional olahragawan elit. Sasaran dalam waktu dekat kami adalah pelaksanaan pelatihan nasional menjelang SEA Games, berikutnya Asian Games, dan target utama adalah Olimpade.
Perwakilan Asisten Deputi Sentra Pembinaan Olahragawan Muda, Angel Indriani, menambahkan, “Untuk melahirkan atlet muda potensial, kita berkewajiban untuk bisa membina anak-anak sebelum memasuki usia emas. Kami selalu mengingatkan agar Pemerintah Kabupaten/Kota dapat segera membentuk BAPOPSI dan PPLP. Sesuai amanat DBON, Pemerintah Kabupaten/Kota harus menyusun DOD, dan PPLP atau Sentra Pembinaan Olahragawan Berbakat Nasional (SPOBNAS). Selain itu, Kemenpora juga telah membuka Cibubur Youth Athlete Training Center (CYATC) untuk usia 15 s.d 18 tahun, dan Sentra Latihan Olahragawan Muda Potensial Nasional (SLOMPN) untuk usia 12 s.d 15 tahun.” Ungkap Angel.(bw)