Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI melalui Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga menerima kunjungan kerja dari Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat. Bertempat di lantai 4, Gedung GBK Arena, Senayan, kunjungan ini dalam rangka konsultasi terkait pembangunan dan pembinaan keolahragaan untuk mendukung tercapainya target RPJMN 2025-2029.
Jakarta : (8/10) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI melalui Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga menerima kunjungan kerja dari Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat. Bertempat di lantai 4, Gedung GBK Arena, Senayan, kunjungan ini dalam rangka konsultasi terkait pembangunan dan pembinaan keolahragaan untuk mendukung tercapainya target RPJMN 2025-2029.
Untung Budiono, selaku Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, menyampaikan maksud kunjungannya. "Kami menyadari bahwa Olahraga bisa menjadi faktor untuk mendongkrak ekonomi daerah. Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) telah menyelenggarakan berbagai event olahraga, seperti Pekan Olahraga Kabupaten Tulang Bawang Barat (PORKAB Tubaba 2025), kemudian Bupati Cup Road Race 2025, dan lainnya. Kami juga sedang memulai tahun pertama untuk Kelas Khusus Olahraga." ujarnya.
Lebih lanjut, Untung Budiono menyampaikan permohonan saran dan dukungan dari Kemenpora dalam hal pembinaan olahraga, meliputi sentra olahraga, atlet dan peningkatan kapasitas tenaga olahraga, serta pembangunan prasarana olahraga yang berstandar kompetisi. "Khususnya untuk cabang olahraga renang, kami punya banyak kolam renang, tetapi tidak ada satupun yang berstandar untuk bisa dijadikan venue kompetisi. Kami mohon saran dan dukungan dari Kemenpora." tambahnya.
Menanggapi beberapa hal tersebut, Usman Ali Musthofa selaku perwakilan dari Asisten Deputi Sentra Pembinaan Olahragawan Muda, menyampaikan terkait fokus pembinaan olahraga di daerah. "Dengan penyelenggaraan festival-festival olahraga yang dapat mendorong anak-anak usia dini untuk dapat berpartisipasi aktif dalam olahraga. Kemudian pengadaan ruang terbuka untuk anak-anak berolahraga. Hal-hal seperti ini dapat mendukung pencapaian tujuan akhir yakni prestasi olahraga. Dalam hal Kelas Khusus Olahraga (KKO), perlu dibuat kerjasama atau komitmen bersama disporapar dengan dinas pendidikan. Termasuk kurikulum, modul pembelajaran, dispensasi keleluasaan atas bakat olahraganya, dll. Pemerintah kabupaten/kota juga harus terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi, terkait cabor unggulan yang dibina agar fokus dan sinkron." ungkapnya.
Sementara itu, Jaelani, perwakilan dari Asisten Deputi Sarana dan Prasarana Olahraga Prestasi menekankan pentingnya penyusunan Desain Olahraga Daerah (DOD) sebagai pedoman program pembinaan daerah yang sinkron dengan pembinaan olahraga di provinsi dan di pusat. "Kami menyarankan untuk fokus di 1 atau 2 cabang olahraga potensi medali yang dibina, agar berkesinambungan dan terarah. Kemudian untuk peningkatan kapasitas tenaga keolahragaan, selama ini Kemenpora berkerjasama dengan IOCO terkait dan peserta pelatihan itu adalah yang terdaftar dan terverifikasi di Aplikasi Sitenor.id. Sedangkan terkait pembangunan prasarana olahraga, sesuai dengan Perpres Nomor 120 Tahun 2022, merupakan kewenangan dari Kementerian PU berdasarkan surat rekomendasi yang dikeluarkan oleh Kemenpora." jelasnya.(arp)