FOD Kemenpora di Surakarta Diikuti 300 Pelajar Sekolah Luar Biasa

Kementerian Pemuda dan Olahraga menggelar Festival Olahraga Disabilitas (FOD) di Kota Surakarta pada 3 Oktober 2024. Festival ini berlangsung di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Surakarta dengan partisipasi lebih dari 300 peserta dari 17 sekolah disabilitas di seluruh Kota Surakarta.

FOD Kemenpora di Surakarta Diikuti 300 Pelajar Sekolah Luar Biasa Penampilan Tari Ratoh Jaroe oleh Anak Tuna Rungu pada Acara Pembukaan Festival Olahraga Disabilitas Surakarta (Dok: yn)

Surakarta: Sebagai bagian dari upaya menyukseskan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) Solo 2024 dan mendorong pembinaan atlet disabilitas sejak dini, Kementerian Pemuda dan Olahraga sukses menggelar Festival Olahraga Disabilitas (FOD) di Kota Surakarta pada 3 Oktober 2024. Festival ini berlangsung di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Surakarta dengan partisipasi lebih dari 300 peserta dari 17 sekolah disabilitas di seluruh Kota Surakarta.

Festival ini mempertandingkan lima cabang olahraga, yaitu Bocce, para atletik, para bulutangkis, para tenis meja, dan boccia. Ajang ini menjadi kesempatan bagi atlet muda penyandang disabilitas untuk menunjukkan bakat dan kemampuan mereka di bidang olahraga, sekaligus mendorong semangat persaingan yang sehat.

Acara tersebut dihadiri oleh Tenaga Ahli Menpora Bidang Manajemen Industri dan Olahraga, Luhur Dewantoro, serta Asisten Deputi Olahraga Penyandang Disabilitas Kemenpora, Ibnu Hasan. Dalam pembukaan, Ibnu Hasan secara simbolis memukul gong sebagai tanda dimulainya festival. 

Kemeriahan acara semakin terasa dengan penampilan tari Ratoh Jaroe yang dibawakan oleh anak-anak disabilitas rungu, menambah semangat dan inspirasi bagi seluruh peserta dan hadirin.

Dalam sambutannya, Ibnu Hasan menekankan pentingnya kesetaraan dalam olahraga, khususnya bagi anak-anak penyandang disabilitas. "Semua anak-anak berhak mendapatkan perlakuan yang sama, termasuk untuk hidup sehat dan bugar. Negara tidak lagi membeda-bedakan mana yang mempunyai hambatan dan mana yang normal," tegasnya.

Sementara itu, Luhur Dewantoro juga menyoroti pentingnya acara ini sebagai bentuk penghormatan terhadap asas kesetaraan dalam olahraga. "Kegiatan ini menjadi sarana untuk menjunjung tinggi asas kesetaraan, baik bagi pelaku olahraga disabilitas maupun olahraga lainnya. Tentunya, dengan acara ini akan didapatkan peningkatan angka partisipasi olahraga dan kebugaran. Tidak menutup kemungkinan, dari kegiatan ini akan lahir atlet-atlet disabilitas yang dapat mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia," ungkap Luhur.

Luhur juga memberikan dorongan motivasi kepada para peserta, mengingatkan bahwa sesuai dengan semboyan Peparnas 2024, "Impian itu tidak terbatas." "Mari kita bermimpi, raih prestasi, baik di tingkat nasional maupun dunia," tutupnya.

Festival Olahraga Disabilitas ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang untuk unjuk kebolehan dan membiasakan olahraga menjadi gaya hidup, tetapi juga membuka jalan bagi lahirnya talenta-talenta baru yang siap mengharumkan nama bangsa di bidang olahraga. (Yn)

BAGIKAN :
PELAYANAN