Bali: Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperhatikan kesetaraan bagi penyandang disabilitas dengan menggelar pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) Pembina Olahraga Disabilitas pada 18 Desember 2024 di Ballroom Hotel Infinity 8, Jimbaran, Bali.
Bali: Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperhatikan kesetaraan bagi penyandang disabilitas dengan menggelar pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) Pembina Olahraga Disabilitas pada 18 Desember 2024 di Ballroom Hotel Infinity 8, Jimbaran, Bali.
Pelatihan yang diikuti oleh 150 peserta, termasuk guru-guru dari berbagai Sekolah Luar Biasa (SLB) di Bali ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para pembina dalam mengembangkan olahraga bagi penyandang disabilitas serta memperkuat sistem pendidikan inklusif yang memberi kesempatan setara bagi semua individu untuk tumbuh dan berprestasi. Selain itu, kegiatan ini juga menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang cara memperlakukan penyandang disabilitas dengan penuh penghormatan dan memberi mereka peluang yang setara di berbagai bidang, termasuk olahraga.
Asisten Deputi Olahraga Penyandang Disabilitas Kemenpora Ibnu Hasan, membuka pelatihan ini dengan menekankan bahwa menangani penyandang disabilitas bukanlah hal yang mudah, tetapi memerlukan sikap yang lebih unggul dibandingkan dengan penanganan terhadap orang pada umumnya. "Menangani orang spesial membutuhkan kepribadian dan attitude yang di atas rata-rata. Ini bukan sekedar kemampuan teknis, tetapi juga kemampuan empati," ujar Ibnu Hasan.
Selain itu juga Ibnu Hasan menyampaikan bahwa edukasi yang baik sangat penting agar masyarakat tidak lagi menganggap penyandang disabilitas sebagai aib, tetapi sebagai individu dengan hak yang sama untuk berkembang dan berprestasi. "Proses yang penting adalah memberikan sambutan yang hangat dan kesempatan edukasi yang baik bagi anak-anak disabilitas." tambah Ibnu Hasan.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Provinsi Bali, Ni Wayan menyampaikan bahwa pentingnya memberi semangat kepada anak-anak penyandang disabilitas untuk terus berlatih dan mengejar cita-cita mereka. "Provinsi Bali dapat memotivasi semangat anak-anak kami, terutama yang mengalami disabilitas, untuk terus berlatih dan bersemangat dalam meraih prestasi dan cita-citanya," ujar Ni Wayan.
Selain itu, Ni Wayan Raiyani juga mengungkapkan rasa terima kasihnya karena Bali terpilih sebagai tuan rumah acara ini. Ia juga mengajak para guru pendamping untuk terus semangat membina anak-anak penyandang disabilitas. "Untuk ibu-ibu guru pendamping, tetap semangat untuk membina anak-anak kita. Semoga mereka bisa berdiri di atas kaki sendiri" kata Ni Wayan.
Pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat kesadaran tentang pentingnya memberikan kesempatan yang setara bagi penyandang disabilitas, baik dalam olahraga, pendidikan, maupun dalam meraih prestasi. Melalui edukasi yang tepat dan kesadaran bersama, diharapkan akan tercipta dunia yang lebih inklusif, dimana setiap individu, tanpa memandang kondisi fisik atau mentalnya, memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan meraih impian mereka, termasuk dalam berolahraga.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para pembina olahraga disabilitas akan lebih siap untuk mendukung anak-anak dengan kebutuhan khusus dalam mengembangkan potensi mereka, serta memotivasi masyarakat untuk memberikan perlakuan yang lebih inklusif dan setara.
Turut hadir dalam kegiatan ini Tenaga Ahli Menpora Ambarita Damanik dan Kepala Sekolah SLB Negeri 1 Badung Ni Nyoman Suwastarini.
(als/uc/tb)